Wednesday, October 27, 2010

Saham

Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan.  Dengan menerbitkan saham, memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka panjang untuk 'menjual' kepentingan dalam bisnis - saham (efek ekuitas) - dengan imbalan uang tunai. Ini adalah metode utama untuk meningkatkan modal bisnis selain menerbitkan obligasi. Saham dijual melalui pasar primer (primary market) atau pasar sekunder (secondary market).

Jenis
Ada beberapa tipe dari saham, termasuk saham biasa  (common stock) dan saham preferen (preferred stock). Saham preferen biasanya disebut sebagai saham campuran karenan memiliki karakteristik hampir sama dengan saham biasa. Biasanya saham biasa hanya memiliki satu jenis tapi dalam beberapa kasus terdapat lebih dari satu, tergantung dari kebutuhan perusahaan. Saham biasa memiliki beberapa jenis, seperti kelas A, kelas B, kelas C, dan lainnya.

Karakteristik

Saham Preferen

Saham Preferen memiliki karakteristik sebagai berikut:
  • Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda
  • Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian deviden
  • dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa
  • Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk

Saham Biasa 

Memiliki karakteristik:

  • Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris
  • Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru
  • Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja

SEJARAH SAHAM
Ide dasar tentang saham adalah pembagian modal yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah usaha. Memulai sebuah usaha dari awal tidaklah mudah, ada resiko-resiko yang harus ditanggung oleh para pemilik modal dalam menjalankan usahanya. Dengan berbagi penyertaan modal, pada prinsipnya para pemilik modal juga berbagi resiko sehingga resiko yang ditanggung oleh masing-masing pemilik modal berkurang secara proporsional. Pemilik modal yang menyertakan modal lebih besar tentu menanggung resiko yang lebih besar, sebagai kompensasinya ia akan menerima keuntungan dengan proporsi lebih besar ketimbang pemilik modal lainnya. Agar penghitungan proporsi tersebut sah, dibuatlah lembaran dokumen persetujuan untuk menguatkan hak-hak para pemilik modal, yang sekarang dikenal sebagai lembaran saham.
Stora Kopparberg (850-an s.d. sekarang): Dokumen Saham Pertama di Dunia
Eksploitasi tembaga di Falun, Swedia dilakukan sejak tahun 850-an oleh dan tambang tembaga mulai beroperasi sejak 1080 yang dikelola oleh penduduk lokal. Dokumen tertulis pertama yang menjelaskan tentang tambang tersebut dikenal sebagai Deed of Exchange tertanggal 16 Juni 1288. Dokumen ini disahkan oleh Raja Swedia, Magnus Biggerson. Uskup Kepala Uppsala dan tiga uskup lainnya. Dalam dokumen ini dijelaskan pembagian seperdelapan hasil dari tambang kepada  Peter, seorang Uskup dari Västerås. Pada saat itu pengelolaan dan administrasi tambang bukan lagi dilakukan secara parsial oleh penduduk lokal, namun dilakukan oleh sebuah organisasi yang terorganisir dengan baik. Organisasi tersebut kebanyakan terdiri dari para Bangsawan Swedia dan pedagang-pedagang dari luar negeri, terutama pedagang-pedagang dari Lübeck, Jerman Utara yang banyak berinvestasi dalam pendirian tambang-tambang tersebut.
Dokumen lain yang dapat menggambarkan kondisi pada waktu itu adalah Charter of Privileges yang dikeluarkan oleh Raja Magnus Eriksson pada tahun 1347 yang mengatur perihal operasi tambang di Falun. Raja Magnus Eriksson membentuk organisasi pekerja tambang yang dikenal sebagai "Bergsmännen" yang artinya manusia gunung. Raja kemudian menunjuk empatbelas orang dari para pekerja tersebut untuk duduk dalam Dewan Tambang dan dua diantaranya ditunjuk menjadi Menteri Urusan Tambang. Tugas dari Menteri Urusan Tambang dan Dewan Tambang adalah untuk memastikan bahwa tambang tetap beroperasi sesuai dengan undang-undang.
Swedia menjadi negara superpower pada abad ke-17. Ekonomi Swedia digerakkan oleh tiga komoditi: tembaga, besi, dan tar, namun tembaga merupakan faktor yang paling berpengaruh. Sebagian besar hasil tambang tembaga diekspor ke luar negeri, tembaga Swedia bahkan memainkan peranan penting di pasar Eropa pada waktu itu. Saham perusahaan-perusahaan tambang di Swedia menjadi incaran para kaum kapitalis. Tahun 1616, Raja Gustav II Adolf mengeluarkan undang-undang yang membatasi jumlah saham yang beredar menjadi 1200 lembar dan jumlah kepemilikan saham menjadi 75 orang. Pada tahun 1619, perusahaan tambang pertama didirikan oleh pihak swasta, namun pihak kerajaan tetap memainkan peranan penting walaupun kepemilikannya dalam perusahaan tambang telah berkurang. Pada abad ke-18, pamor tembaga mulai meredup. Perusahaan-perusahaan tambang tembaga mulai beralih pada pengeksplorasian bijih besi dan mengakuisisi perusahaan-perusahaan tambang dan pengolahan besi.
Tahun 1862, seluruh perusahaan tambang dan tambang-tambang kecil yang dikelola oleh individu bergabung membentuk sebuah perusahaan swasta, Stora Kopparbergs Bergslag. Hal tersebut juga menandai akhir pengaruh pihak kerajaan dalam perusahaan tambang dan pembubaran Kementrian Pertambangan. Pada tahun 1888, Stora Kopparberg menjadi Aktiebolag (Perusahaan Terbatas milik publik), tiap lembaran saham yang seluruh berjumlah 1200 lembar dikonversikan menjadi masing masing menjadi 8 lembar saham senilai 1000 crown Swedia. Hal tersebut membuat nilai perusahaan menjadi 9,6 juta crown Swedia.
Sejarah mengenai Stora Kopparberg adalah sejarah mengenai akuisisi dan alih teknologi. Dalam pengelolaan tambang, perusahaan menyisakan tumpukan kayu hasil pembukaan lahan untuk pertambangan. Untuk mengoptimalkan kayu tersebut, Stora Kopparberg mengakuisisi sebuah usaha penggergajian kayu di Skutskär pada tahun 1885. Pada tahun 1888, perusahaan membangun pembangkit listrik di Kvarnsveden falls untuk menyuplai kebutuhan listrik pengolahan baja di Domnarvet, dan pengolahan kertas yang dibangun belakangan pada tahun 1900. Untuk menambah produksi bijih besinya, Stora Kopparberg mengakuisisi Gysinge Bruks Aktiebolag (1905), Söderfors Bruk Aktiebolag (1907), Gammelstilla, Strömsbergs, Västlands, Hillebola, dan Ullfors (1910-1920).
Pengakuisisian tambang-tambang dan pengolahan-pengolahan bijih besi tersebut juga meningkatkan suplai bahan baku untuk penggergajian kayu dan pengolahan kertas yang dimiliki oleh perusahaan. Pada tahun 1956 produksi tambang besi mencapai 400 ribu ton per tahun, dan produksi hasil hutan mencapai 175 ribu ton per tahun. Stora Kopparbergs terus mengembangkan sayapnya dengan membangun pabrik-pabrik di luar negeri. Pada tahun 1984. Stora Kopparbergs membangun Newton Falls Paper Mill di New York, Amerika, pada tahun yang sama juga perusahaan mengadopsi nama STORA sebagai identitas perusahaan.
Sementara produksi tambang mulai menurun, STORA tetap melakukan merger dengan perusahaan-perusahaan besar penghasil produk-produk hasil hutan di Eropa. Hingga pada awal tahun 1990-an, Manajemen STORA memutuskan untuk berfokus kepada pengolahan produk-produk kehutanan dan mendivestasikan perusahaan-perusahaan yang tidak terkait dengan produk intinya. Pada tahun 1998 STORA melakukan merger dengan perusahaan pengolah hasil hutan dari Finlandia, Enso Oyj, dan berubah nama menjadi Stora-Enso Oyj. Berpusat di Helsinski, dengan jumlah pegawai lebih dari 46.000 orang, Stora-Enso Oyj sekarang ini menjadi perusahaan pulp dan kertas terbesar di dunia dalam konteks kapasitas produksi, kelima terbesar di dunia dalam konteks pendapatan, sekaligus sebagai perusahaan terbuka tertua di dunia yang masih beroperasi hingga sekarang.

Sunday, October 10, 2010

Obligasi

Obligasi adalah suatu istilah yang dipergunakan dalam dunia keuangan yang merupakan suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya kelak pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran. Ketentuan lain dapat juga dicantumkan dalam obligasi tersebut seperti misalnya identitas pemegang obligasi, pembatasan-pembatasan atas tindakan hukum yang dilakukan oleh penerbit. Obligasi pada umumnya diterbitkan untuk suatu jangka waktu tetap di atas 10 tahun. Misalnya saja pada Obligasi pemerintah Amerika yang disebut "U.S. Treasury securities" diterbitkan untuk masa jatuh tempo 10 tahun atau lebih. Surat utang berjangka waktu 1 hingga 10 tahun disebut "surat utang" dan utang di bawah 1 tahun disebut "Surat Perbendaharaan. Di Indonesia, Surat utang berjangka waktu 1 hingga 10 tahun yang diterbitkan oleh pemerintah disebut Surat Utang Negara (SUN) dan utang di bawah 1 tahun yang diterbitkan pemerintah disebut Surat Perbendaharan Negara (SPN).
 Jenis-jenis obligasi
  • Obligasi suku bunga tetap memiliki kupon bunga dengan besaran tetap yang dibayar secara berkala sepanjang masa berlakunya obligasi.
  • Obligasi suku bunga mengambang atau biasa juga disebut dengan Floating rate note (FRN) memiliki kupon yang perhitungan besaran bunganya mengacu pada suatu indeks pasar uang seperti LIBOR atau Euribor.
  • Junk bond atau "obligasi berimbal hasil tinggi" adalah obligasi yang memiliki peringkat dibahah peringkat investasi yang diberikan oleh lembaga pemeringkat kredit. Oleh karena obligasi jenis ini memiliki risiko yang cukup tinggi maka investor mengharapkan suatu imbal hasil yang lebih tinggi.
  • Obligasi tanpa bunga atau lebih dikenal dengan istilah (zero coupon bond) adalah obligasi yang tidak memberikan pembayaran bunga. Obligasi ini diperdagangkan dengan pemberian potongan harga dari nilai pari. Pemegang obligasi menerima secara penuh pokok hutang pada saat jatuh tempo obligasi.
  • Obligasi inflasi atau lebih dikenal dengan sebutan (Inflation linked bond), dimana nilai pokok utang pada obligasi tersebut adalah mengacu pada indeks inflasi. Suku bunga pada obligasi jenis ini lebih rendah daripada obligasi suku bunga tetap . Namun dengan bertumbuhnya nilai pokok utang sejalan dengan inflasi, maka pembayaran pelunasan obligasi ini akan meningkat pula. Pada periode tahun 1980an, pemerintah Inggris adalah yang pertama kalinya menerbitkan obligasi jenis ini yang diberi nama Gilts. Di Amerika obligasi jenis ini dikenal dengan nama "Treasury Inflation-Protected Securities"(TIPS) dan I-bonds.

Jenis obligasi di Indonesia

Secara umum jenis obligasi dapat dilihat dari penerbitnya, yaitu, Obligasi perusahaan dan Obligasi pemerintah. Obligasi pemerintah sendiri terdiri dalam beberapa jenis, yaitu:
  1. Obligasi Rekap, diterbitkan guna suatu tujuan khusus yaitu dalam rangka Program Rekapitalisasi Perbankan;
  2. Surat Utnag Negara (SUN), diterbitkan untuk membiayai defisit APBN;
  3. Obligasi Ritel Indonesia (ORI), sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN namun dengan nilai nominal yang kecil agar dapat dibeli secara ritel;
  4. Surat Berharga Syariah Negara atau dapat juga disebut "obligasi syariah" atau "obligasi sukuk", sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN namun berdasarkan prinsip syariah.


Sejarah Obligasi di Indonesia

Pemerintah Orde Lama menerbitkan empat jenis obligasi negara ritel tahun 1946, 1950 dan 1959. Benarkah obligasi berjangka waktu panjang itu berstatus default ?
Ketika keadaan politik dan situasi keamanan Ibu Kota Jakarta genting akibat serangan sekutu akhir 1945, pemerintah memutus*kan memindahkan ibu kota negara ke Yogyakarta. Di kota kesultanan inilah, dirancang penerbitan obligasi nasional Republik Indonesia (RI) ber*jang*ka waktu 40 tahun.
Dalam sebuah buku yang diterbitkan Bank Negara Indonesia dipaparkan, obligasi RI pertama itu diterbitkan bulan Mei 1946. Tujuannya, mengumpulkan dana masya*rakat untuk perjuangan. Masyarakat kala itu antusias sekali membeli obligasi negara karena idelisme kemerdekaan yang masih tinggi. Dana hasil penerbitan obligasi nasional 1946 digunakan untuk membiayai sektor pertanian dan kerajinan rakyat. Konon, upaya tersebut sukses pula me*redam inflasi.
Ketika terjadi defisit hebat di tahun 1950, pemerintah mengambil kebijakan ‘pengguntingan uang'. Separuh mata uang dipakai sebagai alat pembayaran, dan separuh lainnya ditukar dengan obligasi pemerintah yang kemudian dinamakan Obligasi RI 1950.
Sembilan tahun kemudian, pemerintahan Presiden Soekarno kembali menerbit*kan obligasi. Ada dua obligasi yang di*distribusi**kan ke rakyat di tahun 1959, yaitu Obligasi Konsolidasi 1959, dan Obligasi Berhadiah 1959 senilai Rp 2 juta. Penerbitan Obligasi Konsolidasi di*laku**kan untuk menggantikan uang rakyat yang dibekukan di bank-bank pemerintah. Sementara Obligasi Berhadiah lebih bersifat sukarela sebagai dana pembangunan.
Obligasi Berhadiah berjangka waktu 30 tahun ini yang kemudian banyak dibeli pemodal individu dalam negeri. Pada tahun-tahun pertama, Obligasi Berhadiah lancar memberikan kupon tiap tahun kepada pemiliknya. Namun lama kelamaan, karena bentuknya masih fisik, dan sudah berpindah-pindah tangan, keberadaan obligasi-obligasi ini tidak jelas lagi.
Salah seorang cucu pemilik Obligasi Berhadiah 1950 menyebutkan, lama kelamaan obligasi negara ini tak bisa di*uang*kan. Ia mewarisi beberapa lembar obligasi dari sang Ayah yang juga mewarisi*nya dari sang kakek. Hingga Obligasi tahun 1950 jatuh tempo tahun 1980-an, tak ditemukan data akurat siapa saja pemiliknya. Dana pengembalian*nya pun saat jatuh tempo tak tersosialisasi de*ngan baik. Banyak yang akhirnya mem*vonis obligasi-obligasi negara Orde Lama itu default alias gagal menebus kembali utangnya kepada rakyat.
Namun, menurut Rahmat Waluyanto, direktur Direktorat Pengelolaan Surat Utang Negara Departemen Keuangan, pemerintah pernah menganggarkan dana untuk membayar pokok obligasi-obligasi negara yang diterbitkan zaman Orde Lama. "Pemerintah pernah mengumumkan akan melunasi obligasi negara yang masih outstanding, sekitar tahun 1980. Masa pelunasan lima tahun. Lewat lima tahun bersifat kadaluwarsa. Tetapi karena waktu itu mungkin sarana komunikasi, informasi masih terbatas. Terutama masyarakat yang di luar Jawa banyak yang tidak tahu, sampai sekarang banyak yang tidak mencairkan," paparnya.
Kelemahan obligasi negara yang diterbitkan pemerintah 60 tahun yang lalu, lanjut*nya, tidak dijamin Undang-Undang. Ber*beda dengan saat ini. Pemerintah menerbitkan surat utang negara baik untuk institusi maupun ritel, dengan payung hukum Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2002 Tentang Surat Utang Negara. "Kini pemilik obligasi negara Indonesia, memperoleh jaminan pembayaran bunga dan pokok obligasi dari negara," papar Rahmat.


Mystery Diamonds bloodstained In Africa

African continent is very rich indeed. The soil contains lots of precious stones. But, because of lack of supervision, African diamonds into the source of funds horizontal conflicts. Diamonds are also smeared with blood. That blood diamonds (blood diamonds).
Mid-1990s Sierra Leone burning. State on the west coast of Africa was hit by civil war. Rebel militia fighting it out. They are against government forces. War is so cruel. Murder and mutilation exist everywhere. Rape becomes plural. Rebel forces acting violent. They cut off the hands of the people for the victim can not vote in elections.
In the chaotic atmosphere that, Solomon Vandy, a fisherman, captured the rebel forces. He used as slaves to mine diamonds. Diamonds will be money to fund the war. Blood diamonds.
Vandy is finally off the hook these barbaric forces. He ran along with Danny Archer, a white citizen born in Zimbabwe, which also often buy raw diamonds from rebel forces. Vandy can run up to London and found his family scattered.
It's Blood Diamond movie footage starring Leonardo DiCaprio and Djimon Hounsou in 1996. But, the movie was not just fiction. Background of the conflict in Sierra Leone is really real. The conflict that is currently dragging Charles Taylor, former president of Liberia, the International Special Court in the Hague, Netherlands. Conflict diamonds are sprinkled with blood.
***
The case is becoming more crowded because Naomi Campbell bandwagon dragged. Supermodel was allegedly received a bag of raw diamonds from Charles Taylor after a dinner in Johannesburg, South Africa, in 1997.
Taylor motive, namely to provide raw diamonds to Campbell, still continues to be traced to the present. But, why it chose a former militia commander to give a bag of raw diamonds than a box of jewelry to the British model? S.E. Smith of www.wisegeek.com have an answer. "For those of former rebel leaders like him, diamond is the most precious blood," he wrote on 8 June.
In 1989 Taylor returned to Liberia after completed his studies at Bentley University (formerly Bentley College). College was located in the city of Waltham, Middlesex County, Massachusetts, United States (U.S.). Once returned to their homeland, he then lined up to star as chairman of the National Patriotic Front rebel group to Liberia (National Patriotic Front of Liberia). Through the activities that the former president who is now 62-year-old is familiar with blood diamonds.
Blood diamonds sometimes directly bartered with weapons or logistical needs of the terrorists and rebel groups concerned. So, the diamond does not need to be cashed in advance.
Furthermore, the weapons are obtained through barter or the sale of illegal diamonds has been used to attack the enemy. The victim fell down. From there the blood diamond name appears. "The case of blood diamonds most often appear on the African continent," said Smith. So far, there were seven countries in Africa are often involved in blood diamond conflict. Namely, Liberia, Angola, Sierra Leone, Zimbabwe, Ivory Coast, Republic of Congo, and the Democratic Republic of Congo (formerly Zaire).


In the eyes of the insurgents and terrorists, the diamond is the most ideal currency. "Diamonds do not have a trail that can be tracked like DNA," said Jack Jolis, raw diamond consultant, as reported by the Wall Street Journal last Tuesday (10 / 8). In fact, he continued, to trace the origin of any diamond-producing mine, the expert difficulty. But, one is for sure. Jolis confirmed that the majority of diamonds mined in African countries that are relatively far from the conflict. Among other things, Botswana, Namibia, and South Africa.
Syndicate diamond smugglers, who carry out precious stones from the mines, acting with extreme caution. Network they were so neat. Once rapinya, some governments in Africa are believed to be involved in the syndication. So it is with some government organizations. Government of Liberia under Taylor's command allegedly enjoy the results of the blood diamond transactions and protect terrorist groups and rebels involved.

Monday, October 4, 2010

How to make Tuna Gimbap:

 
Ingredients:
  • 5-6 cups cooked rice (made from 3 cups of uncooked rice)
  • laver (“kim”)
  • yellow radish pickle (“danmu ji”)
  • 1 avocado
  • crabmeat, a can of tuna
  • soy sauce, garlic, sesame oil and seeds, and a green onion.
        
(2-3 servings)
  1. Prepare about 5-6 cups of cooked rice in a large bowl
  2. Make your mixing sauce by mixing up ½ tbs sugar, 1 ts salt, and 1 tbs of vinegar until the liquid looks clear
  3. Mix rice with the mixing sauce and stir it evenly. Set it aside for now.
Prepare a large plate to arrange all ingredients for kimbap
  1. Make seasoned tuna flakes




    1. Open a can of tuna and remove the oil or water. Put it on a heated pan and drizzle some sesame oil over it. Toss it and cook it for 2 minutes
    2. Add 1 tbs of soy sauce, ½ tbs of sugar, 1 clove of minced garlic, and 1 ts of ground black pepper.
    3. Keep stirring for another 3 minutes.
    4. Turn off the heat and add 1 chopped green onion, 2 ts of sesame oil and 1 tbs of toasted sesame seeds.
  2. Place 3 yellow radish pickle strips on the plate.
  3. Place 3 pieces of crab meat on the plate.
  4. Slice an avocado and place it on the plate.
Let’s roll Kimbap!
  1. Place a sheet of laver(“kim”) on the bamboo mat and evenly spread a layer of rice in the center of it.
  2. Place 2-3 spoons of seasoned tuna flakes on top of the layer of rice. Add a yellow radish pickle strip, some avocado, and a red crab meat strip.
  3. Roll it up gently using the bamboo mat.
  4. Remove the bamboo mat and cut the roll into pieces about 2 cm thick and place it on a plate
*tip: prepare a wet cloth or paper towel to wipe the knife while cutting, it will make it slice easier.

Fillings for Kimchi kimbap
If you want to make kimchi kimbap, instead of tuna kimbap, mix the following ingredients and use them instead of tuna:
½ cup of chopped Kimchi, ½ tbs of hot pepper paste, 1 ts sugar, ½ tbs of sesame oil, ½ tbs of sesame seeds, and 1 chopped green onion.

boys over flowers '' i'll be waiting for you '' sad song

Friday, October 1, 2010

Robot Chess


Friends, whether you like playing chess and Lego? If yes, have you ever played both simultaneously? You must be wondering whether it was possible. With advanced technology, as now, playing chess and Lego simultaneously could be, you know. You do this by using a robot from Lego chess.
The shape and size is very large chess robot. The average height of the robot chess pawn was 3.6 m. Lego needed to assemble about 100,000 units. Because the shape and size very big, chess robot that was given the name "Monster Chess."
Well, chess robot is controlled via a laptop. So, the players do not need to spend energy to move a chess pawn. They simply think of a strategy to play chess from a laptop that is connected with the robot. Geeky Gadget of the story, last week, this chess robot will be exhibited in Chicago next week.

Mosquitoes suck blood



Mosquitoes, surely the word is not foreign to us. Mosquitoes are insects belonging to the order Diptera; genera include Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes, Wyeomyia, Culiseta, and Haemagoggus for a total of about 35 genera that summarizes the 2700 species. Mosquitoes have the two scaly wings, a slender body, and six feet long; interspecies vary but rarely exceed 15 mm.

In English, the mosquito is known as the "Mosquito", comes from a word in Spanish or Portuguese language, which means small flies. Use of Mosquito word originated since 1583. In the United Kingdom mosquito known as gnats.

Male mosquitoes do not suck blood

When we observe the lives of mosquitoes, we can say that the mosquito has a remarkable adventure. In general, we know that mosquitoes are the blood-sucking animal. But this is not entirely correct. Because not all mosquitoes, but only the female mosquitoes that suck blood alone. And his need for blood has nothing to do with eating at all. Actually, both male and female mosquitoes eat flower nectar liquids. ? The only reason why female mosquitoes, unlike the males, suck blood for their eggs is a need for growth with existing proteins in the blood. In other words, only female mosquitoes suck blood to ensure the survival of new generations.

In female mosquitoes, the mouth forms a long probosis to penetrate the skin of other living creatures such as mammals, and humans. Female mosquitoes need protein for egg formation therefore most blood-sucking female mosquitoes need to get the necessary protein. Different male mosquitoes with mosquito females, with mouth parts not suitable for blood sucking. Somewhat complicated mosquito females of one genus, Toxorhynchites, never suck blood. Mosquito larvae are predatory mosquito larva to another.

Discoloration

The process of development of mosquitoes is the most amazing event. Below is a brief description of the metamorphosis of the larvae of mosquitoes begins petite through a number of different development phases and eventually become adult mosquitoes. Female mosquitoes lay their eggs, which were fed in the form of blood to grow and develop, the leaves damp or swimming-pool that is not watery in summer or autumn. Previously, this female mosquitoes that have explored the area very carefully using a highly sensitive receptors located in the stomach.

After finding a suitable place, the mosquitoes began to lay its eggs. Eggs whose length is less than 1 mm is placed on a regular basis to form an orderly line. Some mosquito species lay their eggs so that is shaped like a canoe. Several colonies of this egg is composed of 300 pieces of eggs.

The eggs are white, it later changed the color becomes darker, and within a few hours to a jet black. This dark color serves to protect the eggs not to be seen by insects or birds of prey. A number of other larvae also change color, adjust the color of the place where they are located, it serves as a camouflage for not easily seen by predators.

These larvae change color through various chemical processes that occur in her body. No doubt that eggs, larvae and female mosquitoes are not creating their own or control the various chemical processes that cause these color changes with the passage of mosquito metamorphosis. It is impossible also if this complex system by itself. The conclusion was that the mosquito has been created in full along with breeding systems since the first time he was there.

Life as larvae

When the egg incubation period has elapsed, the larvae then out of their eggs in about the same time. Larvae (mosquito larvae) that eat this constantly growing so fast that the skin covering his body eventually become very tight and narrow. This does not allow his body to grow larger again. It's a sign that they have to replace the skin. At this stage, the skin is hard and brittle is easily cracked and peeling. The larvae are experiencing change of skin twice before completing the period of their lives as larvae.

Mosquito larvae obtain food in a way that is amazing. They create a small whirlpool in the water by using the tip of their bodies are covered with feathers that resemble a fan. The range of water causing bacteria and other micro-organisms and is sucked into the mouth of mosquito larvae. The process of breathing mosquito larvae, which reversed its position beneath the water surface, occurs through an air pipe which is similar to "snorkel" (respiratory tube) which is used by divers. Larva's body out of the thick liquid that can prevent water from entering the venue for the breathing hole. Indeed, advanced respiratory system is unlikely to be made by the larva itself. This is nothing but the proof of the omnipotence of God and His mercy on this little creature, in order to breathe easily.

My Blog List

Welcome

내 블로그에 오신 것을 환영합니다.

Ipsum Tempor

Sit amet

私のブログへようこそ

Ultricies Eget

Wednesday, October 27, 2010

Saham

Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan.  Dengan menerbitkan saham, memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka panjang untuk 'menjual' kepentingan dalam bisnis - saham (efek ekuitas) - dengan imbalan uang tunai. Ini adalah metode utama untuk meningkatkan modal bisnis selain menerbitkan obligasi. Saham dijual melalui pasar primer (primary market) atau pasar sekunder (secondary market).

Jenis
Ada beberapa tipe dari saham, termasuk saham biasa  (common stock) dan saham preferen (preferred stock). Saham preferen biasanya disebut sebagai saham campuran karenan memiliki karakteristik hampir sama dengan saham biasa. Biasanya saham biasa hanya memiliki satu jenis tapi dalam beberapa kasus terdapat lebih dari satu, tergantung dari kebutuhan perusahaan. Saham biasa memiliki beberapa jenis, seperti kelas A, kelas B, kelas C, dan lainnya.

Karakteristik

Saham Preferen

Saham Preferen memiliki karakteristik sebagai berikut:
  • Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda
  • Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian deviden
  • dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa
  • Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk

Saham Biasa 

Memiliki karakteristik:

  • Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris
  • Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru
  • Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja

SEJARAH SAHAM
Ide dasar tentang saham adalah pembagian modal yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah usaha. Memulai sebuah usaha dari awal tidaklah mudah, ada resiko-resiko yang harus ditanggung oleh para pemilik modal dalam menjalankan usahanya. Dengan berbagi penyertaan modal, pada prinsipnya para pemilik modal juga berbagi resiko sehingga resiko yang ditanggung oleh masing-masing pemilik modal berkurang secara proporsional. Pemilik modal yang menyertakan modal lebih besar tentu menanggung resiko yang lebih besar, sebagai kompensasinya ia akan menerima keuntungan dengan proporsi lebih besar ketimbang pemilik modal lainnya. Agar penghitungan proporsi tersebut sah, dibuatlah lembaran dokumen persetujuan untuk menguatkan hak-hak para pemilik modal, yang sekarang dikenal sebagai lembaran saham.
Stora Kopparberg (850-an s.d. sekarang): Dokumen Saham Pertama di Dunia
Eksploitasi tembaga di Falun, Swedia dilakukan sejak tahun 850-an oleh dan tambang tembaga mulai beroperasi sejak 1080 yang dikelola oleh penduduk lokal. Dokumen tertulis pertama yang menjelaskan tentang tambang tersebut dikenal sebagai Deed of Exchange tertanggal 16 Juni 1288. Dokumen ini disahkan oleh Raja Swedia, Magnus Biggerson. Uskup Kepala Uppsala dan tiga uskup lainnya. Dalam dokumen ini dijelaskan pembagian seperdelapan hasil dari tambang kepada  Peter, seorang Uskup dari Västerås. Pada saat itu pengelolaan dan administrasi tambang bukan lagi dilakukan secara parsial oleh penduduk lokal, namun dilakukan oleh sebuah organisasi yang terorganisir dengan baik. Organisasi tersebut kebanyakan terdiri dari para Bangsawan Swedia dan pedagang-pedagang dari luar negeri, terutama pedagang-pedagang dari Lübeck, Jerman Utara yang banyak berinvestasi dalam pendirian tambang-tambang tersebut.
Dokumen lain yang dapat menggambarkan kondisi pada waktu itu adalah Charter of Privileges yang dikeluarkan oleh Raja Magnus Eriksson pada tahun 1347 yang mengatur perihal operasi tambang di Falun. Raja Magnus Eriksson membentuk organisasi pekerja tambang yang dikenal sebagai "Bergsmännen" yang artinya manusia gunung. Raja kemudian menunjuk empatbelas orang dari para pekerja tersebut untuk duduk dalam Dewan Tambang dan dua diantaranya ditunjuk menjadi Menteri Urusan Tambang. Tugas dari Menteri Urusan Tambang dan Dewan Tambang adalah untuk memastikan bahwa tambang tetap beroperasi sesuai dengan undang-undang.
Swedia menjadi negara superpower pada abad ke-17. Ekonomi Swedia digerakkan oleh tiga komoditi: tembaga, besi, dan tar, namun tembaga merupakan faktor yang paling berpengaruh. Sebagian besar hasil tambang tembaga diekspor ke luar negeri, tembaga Swedia bahkan memainkan peranan penting di pasar Eropa pada waktu itu. Saham perusahaan-perusahaan tambang di Swedia menjadi incaran para kaum kapitalis. Tahun 1616, Raja Gustav II Adolf mengeluarkan undang-undang yang membatasi jumlah saham yang beredar menjadi 1200 lembar dan jumlah kepemilikan saham menjadi 75 orang. Pada tahun 1619, perusahaan tambang pertama didirikan oleh pihak swasta, namun pihak kerajaan tetap memainkan peranan penting walaupun kepemilikannya dalam perusahaan tambang telah berkurang. Pada abad ke-18, pamor tembaga mulai meredup. Perusahaan-perusahaan tambang tembaga mulai beralih pada pengeksplorasian bijih besi dan mengakuisisi perusahaan-perusahaan tambang dan pengolahan besi.
Tahun 1862, seluruh perusahaan tambang dan tambang-tambang kecil yang dikelola oleh individu bergabung membentuk sebuah perusahaan swasta, Stora Kopparbergs Bergslag. Hal tersebut juga menandai akhir pengaruh pihak kerajaan dalam perusahaan tambang dan pembubaran Kementrian Pertambangan. Pada tahun 1888, Stora Kopparberg menjadi Aktiebolag (Perusahaan Terbatas milik publik), tiap lembaran saham yang seluruh berjumlah 1200 lembar dikonversikan menjadi masing masing menjadi 8 lembar saham senilai 1000 crown Swedia. Hal tersebut membuat nilai perusahaan menjadi 9,6 juta crown Swedia.
Sejarah mengenai Stora Kopparberg adalah sejarah mengenai akuisisi dan alih teknologi. Dalam pengelolaan tambang, perusahaan menyisakan tumpukan kayu hasil pembukaan lahan untuk pertambangan. Untuk mengoptimalkan kayu tersebut, Stora Kopparberg mengakuisisi sebuah usaha penggergajian kayu di Skutskär pada tahun 1885. Pada tahun 1888, perusahaan membangun pembangkit listrik di Kvarnsveden falls untuk menyuplai kebutuhan listrik pengolahan baja di Domnarvet, dan pengolahan kertas yang dibangun belakangan pada tahun 1900. Untuk menambah produksi bijih besinya, Stora Kopparberg mengakuisisi Gysinge Bruks Aktiebolag (1905), Söderfors Bruk Aktiebolag (1907), Gammelstilla, Strömsbergs, Västlands, Hillebola, dan Ullfors (1910-1920).
Pengakuisisian tambang-tambang dan pengolahan-pengolahan bijih besi tersebut juga meningkatkan suplai bahan baku untuk penggergajian kayu dan pengolahan kertas yang dimiliki oleh perusahaan. Pada tahun 1956 produksi tambang besi mencapai 400 ribu ton per tahun, dan produksi hasil hutan mencapai 175 ribu ton per tahun. Stora Kopparbergs terus mengembangkan sayapnya dengan membangun pabrik-pabrik di luar negeri. Pada tahun 1984. Stora Kopparbergs membangun Newton Falls Paper Mill di New York, Amerika, pada tahun yang sama juga perusahaan mengadopsi nama STORA sebagai identitas perusahaan.
Sementara produksi tambang mulai menurun, STORA tetap melakukan merger dengan perusahaan-perusahaan besar penghasil produk-produk hasil hutan di Eropa. Hingga pada awal tahun 1990-an, Manajemen STORA memutuskan untuk berfokus kepada pengolahan produk-produk kehutanan dan mendivestasikan perusahaan-perusahaan yang tidak terkait dengan produk intinya. Pada tahun 1998 STORA melakukan merger dengan perusahaan pengolah hasil hutan dari Finlandia, Enso Oyj, dan berubah nama menjadi Stora-Enso Oyj. Berpusat di Helsinski, dengan jumlah pegawai lebih dari 46.000 orang, Stora-Enso Oyj sekarang ini menjadi perusahaan pulp dan kertas terbesar di dunia dalam konteks kapasitas produksi, kelima terbesar di dunia dalam konteks pendapatan, sekaligus sebagai perusahaan terbuka tertua di dunia yang masih beroperasi hingga sekarang.

Sunday, October 10, 2010

Obligasi

Obligasi adalah suatu istilah yang dipergunakan dalam dunia keuangan yang merupakan suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya kelak pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran. Ketentuan lain dapat juga dicantumkan dalam obligasi tersebut seperti misalnya identitas pemegang obligasi, pembatasan-pembatasan atas tindakan hukum yang dilakukan oleh penerbit. Obligasi pada umumnya diterbitkan untuk suatu jangka waktu tetap di atas 10 tahun. Misalnya saja pada Obligasi pemerintah Amerika yang disebut "U.S. Treasury securities" diterbitkan untuk masa jatuh tempo 10 tahun atau lebih. Surat utang berjangka waktu 1 hingga 10 tahun disebut "surat utang" dan utang di bawah 1 tahun disebut "Surat Perbendaharaan. Di Indonesia, Surat utang berjangka waktu 1 hingga 10 tahun yang diterbitkan oleh pemerintah disebut Surat Utang Negara (SUN) dan utang di bawah 1 tahun yang diterbitkan pemerintah disebut Surat Perbendaharan Negara (SPN).
 Jenis-jenis obligasi
  • Obligasi suku bunga tetap memiliki kupon bunga dengan besaran tetap yang dibayar secara berkala sepanjang masa berlakunya obligasi.
  • Obligasi suku bunga mengambang atau biasa juga disebut dengan Floating rate note (FRN) memiliki kupon yang perhitungan besaran bunganya mengacu pada suatu indeks pasar uang seperti LIBOR atau Euribor.
  • Junk bond atau "obligasi berimbal hasil tinggi" adalah obligasi yang memiliki peringkat dibahah peringkat investasi yang diberikan oleh lembaga pemeringkat kredit. Oleh karena obligasi jenis ini memiliki risiko yang cukup tinggi maka investor mengharapkan suatu imbal hasil yang lebih tinggi.
  • Obligasi tanpa bunga atau lebih dikenal dengan istilah (zero coupon bond) adalah obligasi yang tidak memberikan pembayaran bunga. Obligasi ini diperdagangkan dengan pemberian potongan harga dari nilai pari. Pemegang obligasi menerima secara penuh pokok hutang pada saat jatuh tempo obligasi.
  • Obligasi inflasi atau lebih dikenal dengan sebutan (Inflation linked bond), dimana nilai pokok utang pada obligasi tersebut adalah mengacu pada indeks inflasi. Suku bunga pada obligasi jenis ini lebih rendah daripada obligasi suku bunga tetap . Namun dengan bertumbuhnya nilai pokok utang sejalan dengan inflasi, maka pembayaran pelunasan obligasi ini akan meningkat pula. Pada periode tahun 1980an, pemerintah Inggris adalah yang pertama kalinya menerbitkan obligasi jenis ini yang diberi nama Gilts. Di Amerika obligasi jenis ini dikenal dengan nama "Treasury Inflation-Protected Securities"(TIPS) dan I-bonds.

Jenis obligasi di Indonesia

Secara umum jenis obligasi dapat dilihat dari penerbitnya, yaitu, Obligasi perusahaan dan Obligasi pemerintah. Obligasi pemerintah sendiri terdiri dalam beberapa jenis, yaitu:
  1. Obligasi Rekap, diterbitkan guna suatu tujuan khusus yaitu dalam rangka Program Rekapitalisasi Perbankan;
  2. Surat Utnag Negara (SUN), diterbitkan untuk membiayai defisit APBN;
  3. Obligasi Ritel Indonesia (ORI), sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN namun dengan nilai nominal yang kecil agar dapat dibeli secara ritel;
  4. Surat Berharga Syariah Negara atau dapat juga disebut "obligasi syariah" atau "obligasi sukuk", sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN namun berdasarkan prinsip syariah.


Sejarah Obligasi di Indonesia

Pemerintah Orde Lama menerbitkan empat jenis obligasi negara ritel tahun 1946, 1950 dan 1959. Benarkah obligasi berjangka waktu panjang itu berstatus default ?
Ketika keadaan politik dan situasi keamanan Ibu Kota Jakarta genting akibat serangan sekutu akhir 1945, pemerintah memutus*kan memindahkan ibu kota negara ke Yogyakarta. Di kota kesultanan inilah, dirancang penerbitan obligasi nasional Republik Indonesia (RI) ber*jang*ka waktu 40 tahun.
Dalam sebuah buku yang diterbitkan Bank Negara Indonesia dipaparkan, obligasi RI pertama itu diterbitkan bulan Mei 1946. Tujuannya, mengumpulkan dana masya*rakat untuk perjuangan. Masyarakat kala itu antusias sekali membeli obligasi negara karena idelisme kemerdekaan yang masih tinggi. Dana hasil penerbitan obligasi nasional 1946 digunakan untuk membiayai sektor pertanian dan kerajinan rakyat. Konon, upaya tersebut sukses pula me*redam inflasi.
Ketika terjadi defisit hebat di tahun 1950, pemerintah mengambil kebijakan ‘pengguntingan uang'. Separuh mata uang dipakai sebagai alat pembayaran, dan separuh lainnya ditukar dengan obligasi pemerintah yang kemudian dinamakan Obligasi RI 1950.
Sembilan tahun kemudian, pemerintahan Presiden Soekarno kembali menerbit*kan obligasi. Ada dua obligasi yang di*distribusi**kan ke rakyat di tahun 1959, yaitu Obligasi Konsolidasi 1959, dan Obligasi Berhadiah 1959 senilai Rp 2 juta. Penerbitan Obligasi Konsolidasi di*laku**kan untuk menggantikan uang rakyat yang dibekukan di bank-bank pemerintah. Sementara Obligasi Berhadiah lebih bersifat sukarela sebagai dana pembangunan.
Obligasi Berhadiah berjangka waktu 30 tahun ini yang kemudian banyak dibeli pemodal individu dalam negeri. Pada tahun-tahun pertama, Obligasi Berhadiah lancar memberikan kupon tiap tahun kepada pemiliknya. Namun lama kelamaan, karena bentuknya masih fisik, dan sudah berpindah-pindah tangan, keberadaan obligasi-obligasi ini tidak jelas lagi.
Salah seorang cucu pemilik Obligasi Berhadiah 1950 menyebutkan, lama kelamaan obligasi negara ini tak bisa di*uang*kan. Ia mewarisi beberapa lembar obligasi dari sang Ayah yang juga mewarisi*nya dari sang kakek. Hingga Obligasi tahun 1950 jatuh tempo tahun 1980-an, tak ditemukan data akurat siapa saja pemiliknya. Dana pengembalian*nya pun saat jatuh tempo tak tersosialisasi de*ngan baik. Banyak yang akhirnya mem*vonis obligasi-obligasi negara Orde Lama itu default alias gagal menebus kembali utangnya kepada rakyat.
Namun, menurut Rahmat Waluyanto, direktur Direktorat Pengelolaan Surat Utang Negara Departemen Keuangan, pemerintah pernah menganggarkan dana untuk membayar pokok obligasi-obligasi negara yang diterbitkan zaman Orde Lama. "Pemerintah pernah mengumumkan akan melunasi obligasi negara yang masih outstanding, sekitar tahun 1980. Masa pelunasan lima tahun. Lewat lima tahun bersifat kadaluwarsa. Tetapi karena waktu itu mungkin sarana komunikasi, informasi masih terbatas. Terutama masyarakat yang di luar Jawa banyak yang tidak tahu, sampai sekarang banyak yang tidak mencairkan," paparnya.
Kelemahan obligasi negara yang diterbitkan pemerintah 60 tahun yang lalu, lanjut*nya, tidak dijamin Undang-Undang. Ber*beda dengan saat ini. Pemerintah menerbitkan surat utang negara baik untuk institusi maupun ritel, dengan payung hukum Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2002 Tentang Surat Utang Negara. "Kini pemilik obligasi negara Indonesia, memperoleh jaminan pembayaran bunga dan pokok obligasi dari negara," papar Rahmat.


Mystery Diamonds bloodstained In Africa

African continent is very rich indeed. The soil contains lots of precious stones. But, because of lack of supervision, African diamonds into the source of funds horizontal conflicts. Diamonds are also smeared with blood. That blood diamonds (blood diamonds).
Mid-1990s Sierra Leone burning. State on the west coast of Africa was hit by civil war. Rebel militia fighting it out. They are against government forces. War is so cruel. Murder and mutilation exist everywhere. Rape becomes plural. Rebel forces acting violent. They cut off the hands of the people for the victim can not vote in elections.
In the chaotic atmosphere that, Solomon Vandy, a fisherman, captured the rebel forces. He used as slaves to mine diamonds. Diamonds will be money to fund the war. Blood diamonds.
Vandy is finally off the hook these barbaric forces. He ran along with Danny Archer, a white citizen born in Zimbabwe, which also often buy raw diamonds from rebel forces. Vandy can run up to London and found his family scattered.
It's Blood Diamond movie footage starring Leonardo DiCaprio and Djimon Hounsou in 1996. But, the movie was not just fiction. Background of the conflict in Sierra Leone is really real. The conflict that is currently dragging Charles Taylor, former president of Liberia, the International Special Court in the Hague, Netherlands. Conflict diamonds are sprinkled with blood.
***
The case is becoming more crowded because Naomi Campbell bandwagon dragged. Supermodel was allegedly received a bag of raw diamonds from Charles Taylor after a dinner in Johannesburg, South Africa, in 1997.
Taylor motive, namely to provide raw diamonds to Campbell, still continues to be traced to the present. But, why it chose a former militia commander to give a bag of raw diamonds than a box of jewelry to the British model? S.E. Smith of www.wisegeek.com have an answer. "For those of former rebel leaders like him, diamond is the most precious blood," he wrote on 8 June.
In 1989 Taylor returned to Liberia after completed his studies at Bentley University (formerly Bentley College). College was located in the city of Waltham, Middlesex County, Massachusetts, United States (U.S.). Once returned to their homeland, he then lined up to star as chairman of the National Patriotic Front rebel group to Liberia (National Patriotic Front of Liberia). Through the activities that the former president who is now 62-year-old is familiar with blood diamonds.
Blood diamonds sometimes directly bartered with weapons or logistical needs of the terrorists and rebel groups concerned. So, the diamond does not need to be cashed in advance.
Furthermore, the weapons are obtained through barter or the sale of illegal diamonds has been used to attack the enemy. The victim fell down. From there the blood diamond name appears. "The case of blood diamonds most often appear on the African continent," said Smith. So far, there were seven countries in Africa are often involved in blood diamond conflict. Namely, Liberia, Angola, Sierra Leone, Zimbabwe, Ivory Coast, Republic of Congo, and the Democratic Republic of Congo (formerly Zaire).


In the eyes of the insurgents and terrorists, the diamond is the most ideal currency. "Diamonds do not have a trail that can be tracked like DNA," said Jack Jolis, raw diamond consultant, as reported by the Wall Street Journal last Tuesday (10 / 8). In fact, he continued, to trace the origin of any diamond-producing mine, the expert difficulty. But, one is for sure. Jolis confirmed that the majority of diamonds mined in African countries that are relatively far from the conflict. Among other things, Botswana, Namibia, and South Africa.
Syndicate diamond smugglers, who carry out precious stones from the mines, acting with extreme caution. Network they were so neat. Once rapinya, some governments in Africa are believed to be involved in the syndication. So it is with some government organizations. Government of Liberia under Taylor's command allegedly enjoy the results of the blood diamond transactions and protect terrorist groups and rebels involved.

Monday, October 4, 2010

How to make Tuna Gimbap:

 
Ingredients:
  • 5-6 cups cooked rice (made from 3 cups of uncooked rice)
  • laver (“kim”)
  • yellow radish pickle (“danmu ji”)
  • 1 avocado
  • crabmeat, a can of tuna
  • soy sauce, garlic, sesame oil and seeds, and a green onion.
        
(2-3 servings)
  1. Prepare about 5-6 cups of cooked rice in a large bowl
  2. Make your mixing sauce by mixing up ½ tbs sugar, 1 ts salt, and 1 tbs of vinegar until the liquid looks clear
  3. Mix rice with the mixing sauce and stir it evenly. Set it aside for now.
Prepare a large plate to arrange all ingredients for kimbap
  1. Make seasoned tuna flakes




    1. Open a can of tuna and remove the oil or water. Put it on a heated pan and drizzle some sesame oil over it. Toss it and cook it for 2 minutes
    2. Add 1 tbs of soy sauce, ½ tbs of sugar, 1 clove of minced garlic, and 1 ts of ground black pepper.
    3. Keep stirring for another 3 minutes.
    4. Turn off the heat and add 1 chopped green onion, 2 ts of sesame oil and 1 tbs of toasted sesame seeds.
  2. Place 3 yellow radish pickle strips on the plate.
  3. Place 3 pieces of crab meat on the plate.
  4. Slice an avocado and place it on the plate.
Let’s roll Kimbap!
  1. Place a sheet of laver(“kim”) on the bamboo mat and evenly spread a layer of rice in the center of it.
  2. Place 2-3 spoons of seasoned tuna flakes on top of the layer of rice. Add a yellow radish pickle strip, some avocado, and a red crab meat strip.
  3. Roll it up gently using the bamboo mat.
  4. Remove the bamboo mat and cut the roll into pieces about 2 cm thick and place it on a plate
*tip: prepare a wet cloth or paper towel to wipe the knife while cutting, it will make it slice easier.

Fillings for Kimchi kimbap
If you want to make kimchi kimbap, instead of tuna kimbap, mix the following ingredients and use them instead of tuna:
½ cup of chopped Kimchi, ½ tbs of hot pepper paste, 1 ts sugar, ½ tbs of sesame oil, ½ tbs of sesame seeds, and 1 chopped green onion.

boys over flowers '' i'll be waiting for you '' sad song

Friday, October 1, 2010

Robot Chess


Friends, whether you like playing chess and Lego? If yes, have you ever played both simultaneously? You must be wondering whether it was possible. With advanced technology, as now, playing chess and Lego simultaneously could be, you know. You do this by using a robot from Lego chess.
The shape and size is very large chess robot. The average height of the robot chess pawn was 3.6 m. Lego needed to assemble about 100,000 units. Because the shape and size very big, chess robot that was given the name "Monster Chess."
Well, chess robot is controlled via a laptop. So, the players do not need to spend energy to move a chess pawn. They simply think of a strategy to play chess from a laptop that is connected with the robot. Geeky Gadget of the story, last week, this chess robot will be exhibited in Chicago next week.

Mosquitoes suck blood



Mosquitoes, surely the word is not foreign to us. Mosquitoes are insects belonging to the order Diptera; genera include Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes, Wyeomyia, Culiseta, and Haemagoggus for a total of about 35 genera that summarizes the 2700 species. Mosquitoes have the two scaly wings, a slender body, and six feet long; interspecies vary but rarely exceed 15 mm.

In English, the mosquito is known as the "Mosquito", comes from a word in Spanish or Portuguese language, which means small flies. Use of Mosquito word originated since 1583. In the United Kingdom mosquito known as gnats.

Male mosquitoes do not suck blood

When we observe the lives of mosquitoes, we can say that the mosquito has a remarkable adventure. In general, we know that mosquitoes are the blood-sucking animal. But this is not entirely correct. Because not all mosquitoes, but only the female mosquitoes that suck blood alone. And his need for blood has nothing to do with eating at all. Actually, both male and female mosquitoes eat flower nectar liquids. ? The only reason why female mosquitoes, unlike the males, suck blood for their eggs is a need for growth with existing proteins in the blood. In other words, only female mosquitoes suck blood to ensure the survival of new generations.

In female mosquitoes, the mouth forms a long probosis to penetrate the skin of other living creatures such as mammals, and humans. Female mosquitoes need protein for egg formation therefore most blood-sucking female mosquitoes need to get the necessary protein. Different male mosquitoes with mosquito females, with mouth parts not suitable for blood sucking. Somewhat complicated mosquito females of one genus, Toxorhynchites, never suck blood. Mosquito larvae are predatory mosquito larva to another.

Discoloration

The process of development of mosquitoes is the most amazing event. Below is a brief description of the metamorphosis of the larvae of mosquitoes begins petite through a number of different development phases and eventually become adult mosquitoes. Female mosquitoes lay their eggs, which were fed in the form of blood to grow and develop, the leaves damp or swimming-pool that is not watery in summer or autumn. Previously, this female mosquitoes that have explored the area very carefully using a highly sensitive receptors located in the stomach.

After finding a suitable place, the mosquitoes began to lay its eggs. Eggs whose length is less than 1 mm is placed on a regular basis to form an orderly line. Some mosquito species lay their eggs so that is shaped like a canoe. Several colonies of this egg is composed of 300 pieces of eggs.

The eggs are white, it later changed the color becomes darker, and within a few hours to a jet black. This dark color serves to protect the eggs not to be seen by insects or birds of prey. A number of other larvae also change color, adjust the color of the place where they are located, it serves as a camouflage for not easily seen by predators.

These larvae change color through various chemical processes that occur in her body. No doubt that eggs, larvae and female mosquitoes are not creating their own or control the various chemical processes that cause these color changes with the passage of mosquito metamorphosis. It is impossible also if this complex system by itself. The conclusion was that the mosquito has been created in full along with breeding systems since the first time he was there.

Life as larvae

When the egg incubation period has elapsed, the larvae then out of their eggs in about the same time. Larvae (mosquito larvae) that eat this constantly growing so fast that the skin covering his body eventually become very tight and narrow. This does not allow his body to grow larger again. It's a sign that they have to replace the skin. At this stage, the skin is hard and brittle is easily cracked and peeling. The larvae are experiencing change of skin twice before completing the period of their lives as larvae.

Mosquito larvae obtain food in a way that is amazing. They create a small whirlpool in the water by using the tip of their bodies are covered with feathers that resemble a fan. The range of water causing bacteria and other micro-organisms and is sucked into the mouth of mosquito larvae. The process of breathing mosquito larvae, which reversed its position beneath the water surface, occurs through an air pipe which is similar to "snorkel" (respiratory tube) which is used by divers. Larva's body out of the thick liquid that can prevent water from entering the venue for the breathing hole. Indeed, advanced respiratory system is unlikely to be made by the larva itself. This is nothing but the proof of the omnipotence of God and His mercy on this little creature, in order to breathe easily.

What about your opinions with my blog?

Powered By Blogger

About Me

My photo
The hated > Underrated > Angry at say arrogant > No like to see people abuse animals.... The preferred: > Enjoys see people laughing > Hang out with friends > Laughing > Enjoys see people smile > Singing > Play keyboard > Play games > Play computer > Listen to music > Eating... Things about me: > Calm > Always wanted to know > Sometimes arrogant sometimes not > Sometimes selfish sometimes not > Compassionate animal > Unfortunately the same friends > Good friend > Hard head...

İzleyiciler

About Me

My photo
The hated > Underrated > Angry at say arrogant > No like to see people abuse animals.... The preferred: > Enjoys see people laughing > Hang out with friends > Laughing > Enjoys see people smile > Singing > Play keyboard > Play games > Play computer > Listen to music > Eating... Things about me: > Calm > Always wanted to know > Sometimes arrogant sometimes not > Sometimes selfish sometimes not > Compassionate animal > Unfortunately the same friends > Good friend > Hard head...

Followers

hahaha


Me and My friends

Me and My friends

Hello.

Landscape Picture

Landscape Picture

Pages

Recomended

Buscar